Skip to main content

 

MAKALAH MANAJEMEN POAC

DALAM PERENCANAAN PRODUK

SOLAR PHONE CHARGER (SPC)


                                      Nama                : Nawan Aben Laksana

                                      NIM                  : 41618320004

                                      Mata kuliah       : Organisasi & Manajemen Industri

                                      Dosen                : Arif Zulkifli Nasution, DR, ST, MM

 

Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik

Universitas Mercu Buana

2020


 

BAB 1

PEDAHULUAN

 

Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin maju, diperlukan sebuah inovasi teknologi yang mengedepankan faktor lingkungan dan penghematan sumber daya yang terbatas. Dalam era globalisasi ini ketergantungan terhadap gadget semakin tinggi, baik dalam urusan bisnis, komunikasi, maupun hiburan. Sejalan dengan itu kebutuhan akan sumber daya listrik yang mudah didapat juga semakin tinggi dan diperlukan dalam jumlah besar. Faktor tersebut yang menjadi alasan untuk melakukan inovasi pada teknologi pengisian daya, dan penyimpan sumber daya listrik yang dapat digunakan sewaktu-waktu dan praktis.

Salah satu inovasi teknologi mengenai pengisian daya, dan penyimpanan sumber daya listrik yaitu Solar Phone Charger (SPC) yang menawarkan alat pengisi serta penyimpanan daya listrik yang praktis. Inovasi ini dilakukan untuk keperluan pengguna gadget yang memiliki mobilitas tinggi dan memerlukan penyedia sumber daya listrik yang praktis.

Salah satu faktor penting dalam membuat sebuah produk adalah proses perencanaan produk tersebut. Menurut Ulrich (2001) perencanaan produk adalah proses periodik yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan. Rencana produk mengidentifikasikan portofolio produk-produk yang dikembangkan oleh organisasi dan waktu pengenalannya ke pasar. Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan produk.

Untuk mendukung proses perencanaan produk tersebut diperlukan proses perencanaan dan pengawasan. Sumber daya yang dimiliki harus diatur melalui manajemen yang baik guna mendapatkan hasil maksimal. Salah satu proses perencanaan dan pengawagan yaitu POAC. POAC mengatur sumber daya meliputi Man, Money, Material, Machine, Method, dan Market,  atau yang biasa disebut 6M.

1.2  Rumusan Masalah.

1.     Apa yang dimaksud perancangan?

2.     Apa tujuan, fungsi dan manfaat perancangan?

3.     Apa yang dimaksud manajemen POAC?

4.     Apa yang dimaksud unsur 6M?

1.3  Tujuan Makalah.

1.     Menjelaskan maksud dari perancangan.

2.     Menjelaskan tujuan, fungsi dan manfaat perancangan.

3.     Menjelaskan maksud dari manajemen POAC.

4.     Menjelaskan maksud dari unsur 6M.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1  Perencanaan.

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan.

Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.

Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan  yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard  yang ditetapkan.

2.2  Tujuan Perencanaan.

1.     Perencanaan adalah cara untuk mengantisipasi dan merekam perubahan

2.     Perencanaan mengarahkan (direction) kepada administrator maupun non administrator

3.     Perencanaan bisa menghindari atau paling tidak memperkecil pemborosan dan tumpang tindih pelaksanaan kegiatan.

4.     Perencanaan menetapkan standar yang akan dipakai untuk mempermudah pengawasan.

2.3  Manfaat Fungsi Perencanaan.

·       Hasil perencanaan menjadi pedoman dan acuan dasar dalam melaksanakan kegiatan

·       Perencanaan bisa memudahkan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan, apakah telah sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak

·       Perencanaan bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin akan terjadi

·       Kegiatan setiap unit manajemen lebih terorganisir

·       Pelaksanaan tugas menjadi lebih tepat, efektif dan efisien

·       Penyimpangan yang berpotensi muncul bisa diantisipasi sedini mungkin

·       Ancaman dan hambatan yang mungkin akan terjadi bisa diprediksi dan diatasi seawal mungkin

·       Menganisipasi adanya perubahan kondisi baik internal maupuan eksternal yang bisa berpengaruh pada kegiatan perusahaan.

·       Sebagai alat koordinasi antar bidang dan antar divisi dalam perusahaan

·       Memudahkan pengawasan

2.4  Faktor yang Dipertimbangkan dalam Perencanaan.

1.     Apa (What). Menentukan dan menjelaskan tujuan apa yang ingin dicapai.

Dalam hal ini tujuan perencanaan pembuatuan produk Solar Phone Charger (SPC) adalah untuk memudahkan konsumen atau pengguna gadget dalam melakukan pengisian daya pada gadget serta memasarkan produk Solar Phone Charger (SPC) keseluruh daerah.

2.     Kenapa (Why). Menjelaskan alasan mengapa hendak mencapai tujuan tersebut.

Maraknya pengguna gadget menjadi alasan mengapa produk Solar Phone Charger (SPC) akan dipasarkan, mengingat kebutuhan konsumen terhadap penyedia daya yang semakin meningkat, selaras dengan itu maka produk Solar Phone Charger (SPC) lambat laun akan menjadi kebutuhan sekunder. Oleh karena itu penjualan produk tersebut akan mendatangkan keuntungan bisnis.

3.     Dimana (Where). Menjelaskan lokasi atau tempat dalam menjalankan tujuan tersebut.

Pemasaran produk Solar Phone Charger (SPC) diprioritaskan pada kota-kota dengan konsumen penguna gadget yang tinggi seperti Jabodetabek dan sekitarnya. Namun tidak menutup kemungkinan untuk diperluas keberbagai daerah ke seluruh Indonesia.

4.     Kapan (When). Menjelaskan waktu tujuan tersebut akan dilakukan atau dieksekusi.

Pemasaran produk Solar Phone Charger (SPC) dilakukan pada Januari 2021 sebagai rangkaian menyambut tahun yang baru dengan inovasi baru.

5.     Siapa (Who). Menjelaskan personel yang akan menjalankan semua hal yang telah disusun diatas.

Seluruh tim ikut serta dalam proses pembuatan, pemasaran, serta pengembangan produk Solar Phone Charger (SPC) guna memastikan tercapainya tujuan perusahaan.

6.     Bagaimana (How). Menjelaksan bagaimana cara atau upaya dalam melakukan sebuah kegiatan yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan.

Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan, maka pada tahap awal dilakukan perencanaan yang matang, kemudian dalam proses pembuatan serta pemasaran produk Solar Phone Charger (SPC) menggunakan sistem manajemen POAC yang mempertimbangkan unsur-unsur manajemen.

2.5  Sistem Manajemen POAC

POAC (planning, organizing, actuating, dan controlling) merupakan konsep manajemen dasar yang diperkenalkan oleh George R. Kelly. Konsep ini bisa diterapkan di semua perusahaan di dunia guna menjaga kelangsungan bisnis. Pengertian POAC adalah fungsi administrasi umum dan mencakup semua proses administrasi. Banyak ahli berkontribusi banyak untuk memahami fungsi-fungsi manajemen, tetapi di antara banyak fungsi tambahan, termasuk empat fungsi yang disediakan oleh George R. Terry, adalah Perencanaan, Penggerak, Pengorganisasian, dan Pengawasan.

1.     Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah adanya suatu serangkaian langkah sistematis dan rutin untuk mencapai tujuan perusahaan atau menyelesaikan masalah tertentu. Perencanaan juga ditafsirkan untuk upaya dalam menggunakan sumber daya yang tersedia. Dengan memperhatikan dengan semua batasan untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan adalah langkah pertama dalam proses manajemen, karena ketika merencanakan kegiatan organisasi di masa depan, semua sumber daya dalam organisasi diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) mengemukakan tentang Planning sebagai berikut, yaitu “Planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumptions regarding the future in the visualization and formulation to proposed of proposed activation believed necesarry to accieve desired result”.

“….Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.”

Saat merencanakan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan bahwa S.M.A.R.T. yakni:

·       Specific

Specific berarti bahwa adanya suatu perencanaan harus jelas dalam hal tujuan dan ruang lingkup. Itu tidak luas dan sangat nyaman.

·       Measurable

Measurable berarti bahwa suatu program kerja atau rencana kerja organisasi harus dapat mengukur keberhasilan.

·       Achievable

Achievable berarti itu bisa dicapai. Jadi itu bukan hanya mimpi yang menjadi kenyataan dan tidak mungkin.

·       Realistic

Realistic berarti sesuai dengan keterampilan dan sumber daya yang tersedia. Ini tidak terlalu sulit dan tidak mudah.

·       Time

Yang mengatakan, ada garis waktu yang jelas. Mingguan, triwulan, bulanan, tahunan atau semesteran. Jadi mudah untuk mengevaluasi dan dinilai.

 

Target dari Solar Phone Charger (SPC):

a.     Desain                  : Ringkas, minimalis, ringan dan praktis dalam penggunaan.

b.     Konsumen           : Pengguna gadget diseluruh daerah

c.      Spesifikasi           : Kapasitas: 20.000 mAh

                                        Input: DC 5V/1.0A (max)

                                        Output: DC 5V/1A, DC 5V/2.1A (max)

                                        Panel Surya: 2.5W

                                        Baterai: 5 sel tipe 18650

                                        Indikator baterai: 4-LED

                                        LED SENTER: Ada

                                        Ukuran: 100 x 50 x 15 mm

2.     Organizing (Pengorganisasian)

Organisasi disebut sebagai pembagian tanggung jawab antara organisasi yang terlibat, sesuai dengan SDM yang kompetitif. Sehingga bisa dikatakan bahwa kegiatan proses seleksi dan sarana serta prasarana mendukung tugas-tugas masyarakat terhadap suatu organisasi.

Ini juga mengelola mekanisme kerjanya untuk memastikan bahwa tujuan program dan tujuan organisasi terpenuhi. Menurut George R. Terry, tugas organisasi adalah menyatukan kelompok yang berbeda, membawa minat yang berbeda, dan menggunakan semua keterampilan dalam satu arah.

Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing unit. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38) mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu “Organizing is the determining, grouping and arranging of the various activities needed necessary forthe attainment of the objectives, the assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority delegated to each respectives activity.

“…Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.

Terry (Sukarna, 2011: 46) juga mengemukakan tentang azas-azas organizing, sebagai berikut, yaitu :

·       The objective atau tujuan.

·       Departementation atau pembagian kerja.

·       Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.

·       Authority and Responsibility atau wewenang dan tanggung jawab.

·       Delegation of authority atau pelimpahan wewenang.

 

Struktur Organisasi  Proyek Solar Phone Charger (SPC):


Job Description:

a.     Divisi Produksi :

·       Manager Produksi: Memimpin, mengarahkan dan membina personel produksi,agar kegiatan produksi dapat mencapai target; Membuat rencana operasional proses produksi dan mengadakan evaluasi pencapainnya.

·       Asisten Manager Produksi: Menjaga sistem manajemen yang telah ditetapkan oleh perusahaan; Meningkatkan kemampuan serta kompetensi sumber daya manusia.

·       Supervisior Produksi: Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pengolahanbahan baku agar menghasilkan produk dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan serta memperhatikan keselamatan kerja bawahannya.

b.     Divisi Marketing:

·       Manager Marketing: Membuat perencanaan target penjualan bulanan.; Mengontrol pelaksanaan penjualan; Memberikan laporan hasil penjualan dan perencanaan yang akan datang kepada direktur marketing.

·       Asisten Manager Marketing: Menganalisa persediaan bersama-sama PPIC; Menganalisa sistem estimasi dan actual; Mengontrol hasil kerja bawahan.

·       Supervisior Marketing: Mengkoordinasikan pekerjaan sales local, eksport dan purchasing trading agar sesuai dengan sasaran pekerjaan dan target penjualan di bagian sales.

c.      Divisi Finance & Accounting:

·       Manager Finance & Accounting: Mengelola dana keuangan perusahaan agar dapat berputarsesuai dengan target yang telah ditetapkan; Mengelola dana keuangan perusahaan agar dapat berputarsesuai dengan target yang telah ditetapkan.

·       Asisten Manager Finance & Accounting: Mengadakan pemeriksaan keuangan (cash opname) setiap saat bila dianggap perlu; Mengoptimalkan pemakaian sumber daya manusia yang ada.

·       Supervisior Finance & Accounting: Mengelola data transaksi untuk laporan keuanganperusahaan agar dapat dilaporkan kepada manajemen dengan baik, benar dan tepat waktu; Menjalankan prinsip akuntasi Indonesia agar laporankeuangan dapat dipertanggung jawabkan kepada auditor; Membuat laporan rugi laba perusahaan, laporan neracaperusahaan, laporan harga pokok barang.

d.     Divisi HRD, GA, & IT:

·       Manager HRD & GA: Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia tenaga kerjayang handal yang siap pakai, melalui kegiatan penyaringan wawancara, seleksi,pelatihan serta pengembangan, merumuskan sistem imbalan, keseimbangan kerjayang menarik dan kompetitif sesuai garis kebijakan perusahaan.

·       Asisten manager HRD & GA: Mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan karyawan; Menanganihal-hal yang berhubungan dengan jamsostek, kecelakaan kerja, dana pension,asurasi kesehatan dan kenaikan gaji berkala.

·       Supervisior IT: Bertanggung jawab atas kelancaran operasikomputer-komputer yang ada di lingkungan perusahaan untuk dapat mencapaisasaran perusahaan yaitu data yang akurat , tepat waktu dan up to date.

 

3.     Actuating (Pelaksanaan /Penggerakan)

Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 82) mengatakan bahwa “Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts.”

“….Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.

Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak atau tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak terarah kepada sasarannya hanyalah merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan materi atau dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools of management. Hal ini sudah barang tentu merupakan mis-management.

Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang terarah kepada sasaran yang dituju. Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program. (Sukarna, 2011: 82-83).

Faktor-faktor yang dierlukan untuk penggerakan yaitu:

·       Leadership (Kepemimpinan)

·       Attitude and morale (Sikap dan moril)

·       Communication (Tatahubungan)

·       Incentive (Perangsang)

·       Supervision (Supervisi)

·       Discipline (Disiplin).

 

4.     Controlling (Pengawasan)

Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah atau tidak. Walaupun planning, organizing, actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur, tertib dan terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna, 2011: 110) mengemukakan bahwa Controlling, yaitu:

“Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished, that is the standard, what is being accomplished. That is the performance, evaluating the performance, and if the necessary applying corrective measure so that performance takes place according to plans, that is conformity with the standard.”

“…Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).

Terry (Sukarna, 2011: 116), mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut, yaitu:

·       Determining the standard or basis for control (menentukan standard atau dasar bagi pengawasan)

·       Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)

·       Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it any (bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada perbedaan)

·       Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat).


2.6  Unsur-unsur Manajemen 6M.

Agar penerapan fungsi manajemen bisa berjalan dengan baik maka dibutuhkan Unsur-Unsur Manajemen. Masing-masing unsur  tersebut saling melengkapi dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Unsur-unsur manajemen sangat penting keberadaan dan peranannya yang berguna untuk  peningkatan sistem manajerial dan tercapainya target serta tujuan perusahaan.

Untuk menjawab pertanyaan tentang sebutkan dan jelaskan unsur unsur manajemen, berikut ini unsur unsur manajemen menurut para ahli, yaitu :

1.     Menurut George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan ada enam unsur manajemen, yaitu men and woman, materials, machines, methods, money, dan market.

2.     Menurut Harrington Emerson,  ada 5 unsur manajemen, yaitu  man, money, materials, machines, dan methods.

3.     Menurut Soekarno Kartowardojo, ada 6 unsur manajemen, yaitu man, money, methods, material, machines, dan market.

Untuk menjelaskan unsur unsur manajemen tersebut, berikut ini adalah penjelasan 6 unsur manajemen :

a. Man (Sumber Daya Manusia) :

Manusia yang membuat perencanaan dan sekaligus melaksanakan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya manusia maka tidak akan ada perencanaan dan proses kerja dalam manajemen. Bahkan dalam dunia yang serba otomatis tidak ada organisasi manapun yang dapat berkembang tanpa sumber daya manusia.

Pada unsur sumber daya manusia ini harus diperhatikan beberapa hal, yaitu:

·       Jumlahnya, harus sesuai dengan kebutuhan dan formasi

·       Persyaratan, seperti keahlian, kemampuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman

·       Komposisi, seperti pimpinan, pelaksana, bagian teknis, administrasi dll

b. Money (Uang)

Untuk menjalankan aktivitasnya, manajemen membutuhkan biaya, baik untuk pembelian dan perawatan alat-alat, pembelian bahan baku / material, pembayaran gaji tenaga kerja dan lain sebagainya. Pengelolaan uang yang baik akan berpengaruh terhadap sukses tidaknya sebuah manajemen yang dilakukan. Oleh karena itu, pengelolaan uang harus dilakukan secara rasional agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai.

c.  Materials (Bahan Baku)

Untuk memproduksi suatu barang, perusahaan membutuhkan bahan baku. Ketersediaan bahan baku sangat vital dalam proses produksi, baik berupa bahan setengah jadi (raw material) maupun bahan jadi. Untuk bisa memproduksi barang yang baik sesuai dengan keinginan, selain dibutuhkan manusia yang ahli di bidangnya juga harus menggunakan bahan atau materi-materi yang baik dan berkualitas.

d.    Machines (Mesin)

Mesin digunakan dalam proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Mesin dan peralatan kerja lainnya sangat dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan yang sulit menjadi lebih cepat dan efisien, serta berperan dalam meningkatkan hasil dan keuntungan. Dengan perkembangan teknologi, penggunaan mesin semakin canggih dan modern, sehingga bisa meminimalisir kesalahan dalam proses produksi dan pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif dengan hasil lebih banyak.

e.  Methods (Metode)

Dalam manajemen diperlukan adanya beberapa metode untuk menentukan bagaimana suatu pekerjaan dapat dilakukan. Serangkaian prosedur dan instruksi ditetapkan dengan mempertimbangkan pada tujuan yang hendak dicapai, fasilitas yang tersedia, waktu, uang, dan kegiatan bisnis. Metode-metode tersebut ditetapkan sebagai Standar Operasional yang baku (SOP), yang berperan untuk meningkatkan penggunaan semua sumber daya dan faktor-faktor  produksi, sehingga semua pekerjaan bisa berjalan secara Efektif dan Efisien.

f. Market (Pasar)

Untuk bisa memasarkan hasil produksinya dengan baik, perusahaan wajib memahami pemasaran dengan baik.  Pemasaran produk sangat penting untuk kelangsungan proses produksi dari perusahaan itu sendiri. Proses produksi suatu barang akan terhenti apabila barang-barang yang diproduksi tidak laku atau tidak minati oleh konsumen. Artinya pasar sangat penting untuk dikuasai demi kelangsungan proses produksi perusahaan.

Pemasaran yang baik memungkinkan barang atau jasa yang dihasilkan mempunyai pangsa pasar. Penguasaan pasar yang baik berperan penting agar barang atau jasa dapat didistribusikan ke seluruh konsumen dengan tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga.

Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Barang / jasa yang berkualitas rendah dengan harga yang relatif mahal tidak akan dibeli konsumen.

 

BAB 3

KESIMPULAN


Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu.

Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas. Demi tercapainya tujuan dilakukan pengawasan serta manajemen dalam tiap bagiannya salah satunya dengan menggunakan sistem manajemen POAC dengan mengontrol unsur-unsur manajemen beruma Man, Material, Machine, Methode, Market agar dapat membuat serta memasarkan produk secara efektif dan efisien.


DAFTAR PUSTAKA

 

Erly Suandy, Perencanaan Pajak, Edisi 1, 2001, Jakarta: Salemba Empat.

Rustiadi, E. (2006). Kawasan Agropolitan Konsep Pembangunan Desa-Kota Berimbang.

Cetakan Pertama. Crestpent Press. Bogor.

Sukarna. (2011). Dasar –dasar Manajemen. Bandung: Mandar Maju

Torang, Syamsir. 2013. Organisasi dan Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan

Organisasi. Alfabeta. Bandung.

Ulrich, Karl T. & Steven D. Eppinger (2001) Perancangan & Pengembangan Produk.

Salemba Teknika, Jakarta.

 

Comments